Syukur tak pernah terucap dari lidahku yang sombong, bersama maksiat yang terus berlalu dengan suka ria, sungguh mata ini tak pernah menangis karena dosa. Astagfirullah... dalam setiap tindakanku yang sia-sia ada nafas yang selalu kuhirup, ada darah yang mengalir, ada jantung yang berdenyut, ada kaki yang melangkah, ada kata yang terucap, ada mata yang memandang, ada hati yang merasa, ada lidah yang mengecap, ada mentari yang selalu menyinari dan aku hanya sia-sia.
Syukur atas penciptaan, syukur atas ilmu, syukur atas mentari dan bulan yang beredar menurut perhitunganNya, syukur atas tumbuhan dan pepohonan yang tunduk kepadaNya, syukur atas siang dan malam, syukur atas nafas yang ku hirup. alhamdulillah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar