Kamis, 23 Juni 2011

Tuk tuk

Tujuan perjalanan liburan kali adalah Samosir Island. meskipun dadakan tetap saja perjalanan ini memuaskan, lebih bebas keliling samosir.

Berkendara Sepeda Motor Scorpio kami berangkat pukul 7.00 Wib dari Martebing. singgah sarapan di siantar dan makan siang di parapat. ternyata kalau hari non libur pengendara motor masuknya free. Tiba pukul 10.00 di dermaga ajibata, ternyata keberangkatan berikutnya pukul 11.30 Wib.

Oke sambil menunggu jalan2 keliling parapat sambil berburu cindera mata. Kembali ke dermaga pukul 11.30 tepat ternyata kami ketinggalan, kapal sudah bergerak meninggalkan dermaga.

Mau tak mau harus menunggu keberangkatan berikutnya pukul 14.30 Wib. Kondisi parapat non libur ternyata sangat lengang padahal saat ini lagi liburan sekolah. hampir bisa dipastikan pondok2 yang disewakan tak ada pengunjung. Eh jangan lupa kita berangkat pukul 14.30 jadi pukul 14.0 sudah berada disana.

Ayo beli tiket.... satu motor dan dua orang dikenakan biaya 17.000 rupiah. ayo siap berangkat. Lama mengantri untuk masuk ke fery, semua mobil masuknya mundur jadi saya harus mundur juga.. eh tidak perlu. Jika masuknya mundur memudahkan saat keluar dari fery karena langsung maju. Pemandangan di sekeliling danau Toba menghiasi perjalanan lebih kurang 1 jam. 

Tiba di Tomok " Samosir I'm Coming" tujuan pertama adalah Tuk tuk. Jalan-jalan di Tuk tuk keren banget. Buat yang suka berwisata jangan khawatir fasilitas di Tuk tuk sangat lengakap, mulai dari hotel, home stay, rent car, rent motor bike, rent bicycle, internate cafe, vegetarian cafe juga restaurant pizza.


Keren deh buat yang suka Home Stay ane recomemded Tuk tuk sebagai tujuan wisata anda.

Penyelam-penyelam tangguh

Ditengah suasana teriknya matahari, kami bersantai di beranda sambil menikmati minuman ringan. Sesekali menoleh ke arah dermaga untuk melihat apakah fery penyebrangan telah bersandar.

Senyum ceria tanpa dosa menghampiri kami dengan canda tawa dan riuh mereka, "bang nyanyi kami yah, kasi seribu ya bang" tanpa meminta mereka bernyanyi kami berikan uang jajan kami pada mereka. Mereka adalah penyelam-penyelam tangguh danau toba, menyelam hanya untuk kepingan koin 500 rupiah, terkadang hanya 100 rupiah namun ada juga telur rebus yang terlempar dari tangan para penumpang kapal fery.

"lempar bang....., lempar koinnya...." dan mereka bersiap untuk berkejar-kejaran mengembil koin yang meluncur dengan cepat ke dasar danau toba. "kami calon atlit kami bang..." sebuah kata-kata yang keluar dari hati-hati yang tak berdosa

Selasa, 21 Juni 2011

EMANSIPASI YANG DI SALAH ARTIKAN

Assalamualaikum.... 
Peran wanita dalam perkembangan dunia merupakan hal yang sangat penting. Mungkin seluruh rakyat indonesia pasti kenal dengan seorang tokoh emansipasi wanita indonesia. Ibu kartini adalah seorang tokoh yang memperjuangkan hak-hak wanita.
Satu hal yang menjadi aneh dalam pandangan saya dengan apa yang menjadi mind set bagi beberapa wanita yang saya temui. Saat pembagian pekerjaan antara pria dan wanita, setiap ada pekerjaan mencuci piring atau menyapu teman wanita saya selalu berkata pekerjaan itu dapat di kerjakan oleh lelaki dan tak harus dikerjakan oleh wanita. Setiap kali ada pekerjaan berat yang di berikan kepada wanita, mereka berkata itu adalah pekerjaan lelaki jadi harus dikerjakan pria. Artinya semua pekerjaan harus dikerjakan pria dan tak harus dikerjakan oleh wanita.

Inilah keanehan yang saya rasakan, dari sikap yang mereka berikan saat pekerjaan diberikan berdasarkan proporsinya. Berdasarkan logika sederhana yang saya tarik dari sikap yang mereka berikan, bahwa tak perlu ada teman kerja wanita di oraganisasi yang saya ikuti.